
.CO.ID-JAKARTA . Pihak berwenang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi konsekuensi dari bea balasan yang telah ditetapkan secara formal oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia.
Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menyebutkan bahwa penerapan tariff balasan dari Amerika Serikat tersebut akan memiliki efek besar pada kemampuan produk Indonesia bersaing di pasar AS.
Produk ekspor terbesar dari Indonesia ke pasaran Amerika Serikat sejauh ini meliputi barang-barang elektronik, tekstil serta produk pertelevisian, dan juga alas kaki. palm oil , karet, furniture, udang serta hasil perikanan laut.
"Pemerintah Indonesia berencana untuk cepat mengevaluasi efek dari penerapan tariff AS pada beberapa sektor serta seluruh ekonomi negara ini," jelas Susiwijono dalam pernyataannya, Kamis (3/4).
Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia juga akan menerapkan taktik-taktik penting guna meredam efek buruk pada ekonomi dalam negeri. Pemerintah Indonesia bersumpah untuk memelihara kestabilanเศรษ صند yield Surat Berharga Negara (SBN) berada di tengah goncangan pasar keuangan global pasca pengungkapan tariff balasan antar AS.
Dengan kerjasama dari Bank Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk menjamin ketahanan nilai tukar rupiah dan mempertahankan tingkat likuiditas mata uang asing demi mendukung operasi bisnis para pemain di sektor industri serta merawat keseimbangan makroekonomi secara menyeluruh.
Sejak awal tahun ini, pihak berwenang sudah menyiapkan beberapa taktik serta upaya dalam menyongsong kebijakan tariff balasan dari Amerika Serikat dan juga tengah menjalin perundingan dengan otoritas di sana.
Tim lintas dari kementerian dan lembaga, beserta perwakilan Indonesia di Amerika Serikat serta pengusaha dalam negeri, sudah melakukan koordinasi yang erat guna mempersiapkan diri terkait dengan tarif balasan dari pihak AS.
"Indonesia bakal tetap menjalin komunikasi dengan pihak Amerika Serikat di beragam level dan merencanakan pengiriman tim senior ke Washington DC guna melaksanakan pembicaraan langsung dengan otoritas AS," ujarnya.
Sebagai komponen dari proses negosiasi, pihak pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan sejumlah tindakan guna merespons masalah-masalah yang ditandai oleh pemerintah Amerika Serikat, khususnya isi dari laporan National Trade Estimate (NTE) tahun 2025 yang dirilis oleh Perwakilan Dagang A.S.
Presiden Prabowo sudah memerintahkan kepada Kabinet Merah Putih agar melaksanakan tindakan-tindakan strategis dan pembenahan struktur bersama dengan keputusan-keputusan tentang penurunan birokrasi hukum, seperti menyederhanakan aturan dan mencabut ketentuan-ketentuan yang menjadi rintangan, terlebih lagi soal Non-Tariff Measures (NTM) atau Ketentuan-non Tarif. Ini semua bertujuan untuk mendorong persaingan, merawat keyakinan para pelaku di pasar, dan mendapatkan modal asing demi menjaga laju perkembangan ekonomi.
Beberapa langkah kebijakan penting lainnya juga akan diambil pemerintah guna terus meningkatkan iklim investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lebih banyak pekerjaan.
Indonesia sudah berdiskusi dengan Malaysia sebagai negara penjab holder keketuaan ASEAN guna mencari tindakan bersama, karena semua 10 negara anggota ASEAN terpengaruh oleh pemberlakukan tariff dari Amerika Serikat.
Berikut informasi pentingnya: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengimplementasikan tarif tambahan sebanyak 32% untuk produk-produk dari Indonesia, di atas dasar tarif standar 10% yang sudah ada bagi negara-negara lain. Kebijakan baru ini bakal dimulai efektif per tanggal 9 April 2025 dan dapat memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan kompetisi ekspor Indonesia menuju pasaran AS.