arashnews.com NTT - Reok – Kantor Desa Bajak, Kecamatan Reok, pada 19 Februari 2025, menjadi pusat perumusan masa depan desa. Berbagai elemen masyarakat berkumpul untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2025. Babinsa Koramil 1612-03/Reok, Serda Rano, turut hadir, memastikan aspirasi warga terakomodasi.
"Ini bukan sekadar angka-angka," ujar Serda Rano. "Ini adalah peta jalan menuju desa yang lebih mandiri dan sejahtera."
Pembahasan APBDes kali ini fokus pada program prioritas desa, sesuai dengan arahan Menteri Desa. Salah satu poin penting adalah penguatan ketahanan pangan. Desa Bajak bertekad mencapai swasembada pangan, memastikan setiap warganya memiliki akses terhadap makanan bergizi.
"Kami ingin Desa Bajak menjadi contoh desa mandiri pangan," kata PJ Kepala Desa Bajak. "Kami alokasikan anggaran untuk mendukung petani, menyediakan bibit unggul, dan membangun infrastruktur pertanian."
Tak hanya itu, kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian utama. Anggaran dialokasikan untuk membantu warga yang menderita Tuberkulosis (TBC) dan menyediakan makanan bergizi yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
APBDes ini bukan hanya tentang membagi uang. Ini adalah tentang membangun desa yang berdaya, mandiri, dan sehat.
Kisah dari Desa Bajak ini mengajarkan kita bahwa pembangunan desa harus melibatkan semua pihak. Dengan semangat gotong royong dan perencanaan yang matang, kita dapat mewujudkan desa yang lebih maju dan sejahtera.
Rossa