arashnews.com NTT - NTT - Kupang – Dalam rangka mendukung gerakan penghijauan dan kelestarian lingkungan, Dandim 1604/Kupang Kolonel Inf Wiwit Jalu Wibowo turut serta dalam kegiatan penanaman pohon serentak tingkat nasional yang dipimpin langsung oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Bapak Raja Juli Antoni, Ph.D. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur pemerintah dan masyarakat, termasuk Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Bapak Ahmad Yohan, Pj. Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P, Danrem 161 /Ws Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes bersama Unsur Forkopimda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Personil TNI dan Polri serta Mahasiswa dan Masyarakat - + 1000 Orang. Selasa (14/01/2025).
Pj. Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui penghijauan. Gubernur juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi NTT telah menerbitkan Surat Edaran mengenai "Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku" untuk membangkitkan rasa kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam dan mewujudkan NTT yang hijau, sejuk, dan elok dipandang.
Lebih lanjut, Gubernur NTT mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan tersebut dengan menanam dan merawat pohon, serta berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam di daerah tersebut. Gerakan ini juga mendukung program Kelompok Masyarakat Peduli Mata Air (KOMPAIR) untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya air dengan bijak bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi.
Menteri Kehutanan RI, Bapak Raja Juli Antoni, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam dalam pembangunan nasional. Ia mengingatkan bahwa Indonesia harus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, serta menghindari deforestasi dengan memanfaatkan hutan untuk cadangan pangan dan energi. Inisiatif ini turut mendukung ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan dan energi.
Kegiatan penanaman pohon serentak ini dilakukan di Kelurahan Penkase Oelata, Kecamatan Alak, Kota Kupang, yang menjadi pusat pelaksanaan acara. Sementara itu, di 37 provinsi lainnya, kegiatan serupa dilakukan secara virtual. Gerakan ini mengingatkan kembali akan pentingnya konservasi hutan sebagai cadangan pangan, energi, dan sumber daya air yang tak ternilai bagi masa depan Indonesia.
(Pendim1604).