arashnews.com Bali - Buleleng, Bali – Bertempat di Wantilan dan Pelinggih Padmasana Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, berlangsung sebuah upacara adat sakral yaitu Mecaru, Pengurip-Urip, dan Ngelinggihang. Acara yang digelar pada Kamis (8/1) pukul 11.00 WITA ini berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat setempat.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua Maha Gotra Kabupaten Buleleng, Kecamatan, dan Desa Pedawa, Perbekel beserta perangkat desa, Ketua BPD, Kelian Adat, Ketua LPM, Bhabinkamtibmas, Babinsa Pedawa Serka Sukarjo, Ketua Kambling, dan anggota Maha Gotra Desa Pedawa.
Acara dimulai dengan pembukaan yang diikuti oleh Tari Sekar Jagad, sebuah tarian yang melambangkan keindahan dan keharmonisan alam semesta. Setelah itu, dilakukan doa bersama, laporan dari panitia, serta sambutan dari beberapa tokoh adat dan masyarakat.
Selain sebagai wujud pelestarian budaya, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan spiritual di lingkungan Wantilan dan Pelinggih Padmasana. Pengurip-Urip merupakan ritual penyucian yang bertujuan menghidupkan kembali energi spiritual di tempat suci, sedangkan Ngelinggihang adalah upacara untuk menempatkan simbol-simbol sakral di pelinggih.
Babinsa Pedawa Serka Sukarjo, yang turut menghadiri acara tersebut, melaporkan bahwa kegiatan berjalan dengan tertib, aman, dan lancar. Keterlibatan berbagai elemen masyarakat menunjukkan kebersamaan dan gotong royong yang kuat di Desa Pedawa.
Susunan acara yang rapi, mulai dari pembukaan hingga sesi tamah tamah, mencerminkan nilai-nilai adat Bali yang penuh rasa hormat dan kebersamaan. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi warga untuk memperkuat ikatan spiritual dan sosial di lingkungan desa.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan tradisi luhur masyarakat Desa Pedawa dapat terus dilestarikan, menjadi warisan yang tidak hanya bermakna religius tetapi juga mempererat hubungan antar warga.
Rossa